Minggu, 02 Oktober 2011

Jejaring Sosial Kini Sudah Menjadi Budaya

       Pada masa kini jejaring sosial sudah tidak asing terdengar ditelinga masyarakat seperti facebook, twitter, Ym, skype, MSN, google etc dari orangtua sampai anak kecil karena menurut mereka siapa yang tidak mempunyai jejaring sosial atau yang tidak eksis
di dunia maya itu adalah orang yang tidak gaul. Sadar atau tidak yang namanya jejaring sosial secara ngga langsung dapat membentuk jiwa narsisme yang tinggi salah satu contoh nya dalah foto !!! Misalnya saja di facebook, banyak sekali foto yang sengaja diupload untuk dipertontonkan kepada pengguna facebook lainya. Mungkin dengan mengupload foto itu seolah ia ingin mengatakan “gimana gue ganteng kan”, “gue seksi kan”, “gue orang kaya gitu loh”, “gue bla-bla-bla…..”.
Bukan hanya dari foto saja, dari status juga bisa mengeksplor bakat narsis, contohnya update status “gila, baru nyadar deh, ternyata gue itu cantik banget”, udah gitu 15 menit kemudian update lagi “aduh, gue gak gak gak kuat…. punya wajah cantik, hawanya pengen ngaca mulu”, 15 menit kemudian tunggu saja status terbarunya. (maaf ya, contoh statusnya agak dilebih-lebihkan, biar chemistry akan narsismenya itu dapet gitu loh). Padahal itu bukan hal yang penting untuk di eksplor. Jika narsisme itu sudah tinggi bahayanya adalah untuk dunia remaja yang masih pelajar mungkin prestasinya didunia menuntut ilmu agak terganggu kali ya, karena semenjak kenal facebook atau twitter mereka pada rajin masuk, bukan masuk sekolah tapi keluar masuk warnet untuk sekedar upload foto atau update status. Atau rajin masuk sekolah pun tapi mainan facebook dan twitternya lewat HP. ‘Gurunya nerangin panjang lebar, muridnya duduk manis aja, gurunya sih bangga-bangga aja karena dengan muridnya yang duduk manis itu ia merasa diperhatikan, padahal yang duduk manis itu mereka asik mainan facebook, bikin status “pak guru didepan ngapain sih ?ga jelas bgt”, setelah itu jadilah komen-komenan dan ngga memperhatikan guru  yang lagi menerangkan pelajaran. Buat para pelajar yang kayak gitu, ingat ‘penyesalan datangnya belakangan’. Selain para pelajar guru jaman sekarang kalo lagi ngajar juga ada yang update status ‘buhsyet murid-murid gue pada duduk manis semua waktu gue lagi nerangin, gue emang guru yang hebat’ bukan duduk manis karena dengerin pelajaran tapi anak muridnya pada asik main facebook dan twitteran juga. Lain dunia pendidikan lain pula dunia kantoran, buat yang statusnya pekerja, biasa belagak sibuk didepan komputer padahal ya gitu deh, facebookan sama twitter-twitteran deh.
Memang, terlepas dari populernya berinteraksi menggunakan Jejaring Sosial, kita seharusnya dapat menyeimbangkan dalam kehidupan nyata kita. Tidak salah memang menggunakan media Jejaring Sosial sebagai interaksi kita dengan sesama, tapi tidaklah kita menggunakan Jejaring Sosial sebagai keharusan dan kewajiban untuk berinteraksi dengan sesama setiap waktu.
Yaaa.. kita ambil sisi positivenya sajalah dengan adanya jejaring sosial memudahkan kita berhubungan dengan teman lama selain itu juga memudahkan kita untuk saling berinteraksi satu sama lain. Tapi buka berarti kita tak betegur sapa didunia nyata karena bertegur sapa di dalam dunia nyata sangat lebih berarti dari pada menggunakan jejaring sosial.

Maaf yaa saya tidak ada maksud untuk menyindir siapa pun saya hanya berbagi cerita saja :) ”

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates